Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu Harus Percaya Padaku! 



Kamu Harus Percaya Padaku! 

0"Pergi ke Gunung Cuiyun sebentar." Ujar Gu Xiaoran.     
0

Mo Qing melirik Gu Xiaoran tanpa menanyakan alasannya. Dia pun langsung menyetir mobil ke dalam terowongan dan menuju Gunung Cuiyun. Sesampainya di Gunung Cuiyun, Gu Xiaoran turun dari mobil dan masuk ke sebuah toko perabotan kayu.     

Mo Qing menurunkan kaca jendela dan menyalakan sebatang rokok. Hari ini dia akan kembali ke Vila Mo, Mo Qing memang tidak merasa gelisah seperti Gu Xiaoran, tetapi dia juga tidak merasa lega.     

Untuk pesta ulang tahun kali ini, ayahnya tidak mengundang terlalu banyak tamu. Ini hanya merupakan jamuan keluarga saja, tetapi orang-orang penting di Kota Han tetap akan datang ke Vila Mo untuk merayakan ulang tahun ayahnya. Dalam situasi seperti ini, sangat susah untuk menyelesaikan masalah dengan mudah.      

Tidak lama kemudian, Gu Xiaoran pun keluar dari toko perabotan kayu dan membawa sebuah tongkat kayu di tangannya. Tatapan Mo Qing jatuh pada tongkat kayu tersebut dan dia tidak menahan untuk tidak tertawa, "Dasar gadis ini..."     

Kemudian Gu Xiaoran pun masuk ke dalam mobil dan meletakkan tongkat kayu di kursi belakang, "Ini hadiah ulang tahun!"      

Mo Qing menatapnya dan tersenyum. Tiba-tiba Mo Qing mencondongkan tubuhnya dan dia pun langsung mencium Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran terkejut dan butuh waktu selama beberapa saat, dia baru sadar kembali. Kemudian Gu Xiaoran mencoba untuk mendorong Mo Qing, tetapi Mo Qing justri memperdalam ciumannya dan tidak membiarkan Gu Xiaoran untuk pergi.     

Lidah Mo Qing berkeliaran di dalam mulut Gu Xiaoran. Mo Qing merampas napasnya sehingga indera dan pikiran Gu Xiaoran dipenuhi oleh dirinya.     

Saat Gu Xiaoran merasa susah untuk bernapas, Mo Qing baru menghentikan gerakannya. Kemudian Mo Qing melihat wajah Gu Xiaoran yang merah karena ciumannya dari jarak dekat, "Kamu masih ingat?"     

Gu Xiaoran ingin menyangkalnya, tetapi tongkat kayu ada di kursi belakang sehingga dia tidak bisa menyangkalnya. Gu Xiaoran ingat dengan setiap kata yang diucapkan oleh Mo Qing dan bahkan tidak pernah lupa. Kemudian Gu Xiaoran menundukkan kepalanya dan menyetujuinya dengan pelan.     

Dulu ketika Gu Xiaoran masih tinggal di rumah Xiaoyue, pernah sekali ibunya Xiaoyue meminta dia untuk membeli sebotol larutan obat alkohol dengan kakeknya dan mengatakan bahwa itu untuk ayahnya Ziyan.     

Gu Xiaoran tidak pernah mendengar Ziyan berbicara tentang keluarganya, tetapi dia diam-diam menyukai Ziyan. Entah kenapa dia merasa sangat bahagia ketika bisa membantu ayahnya Ziyan membeli obat.     

Tanpa berkata apa-apa, Gu Xiaoran dengan tidak tahu malu pergi memohon kepada kakek untuk memberikannya larutan obat alkohol.     

Ziyan cukup baik dengan Xiaoyue dan Gu Xiaoran, tetapi sebenarnya dia memiliki sifat yang dingin dan cuek. Dia juga tidak suka berhutang budi kepada orang lain. Namun Ziyan tidak menolak Gu Xiaoran ketika dia memberikan obat kepadanya.     

Jadi dia sekalian bertanya kepada Ziyan, apakah kaki ayahnya sakit?     

Biasanya Ziyan tidak pernah menyebut persoalan tentang keluarganya. Ini merupakan pertama kali dia memberitahu Gu Xiaoran tentang ayahnya. Ziyan mengatakan bahwa kaki ayahnya pernah mengalami luka. Biasanya tidak akan sakit. Namun ketika ada perubahan cuaca, ayahnya tidak bisa berdiri karena kesakitan dan sangat susah baginya untuk berjalan.     

Hari ini adalah ulang tahun Mo Zhenzhong. Karena harus pergi ke Vila Mo hari ini, Gu Xiaoran harus membawa hadiah ulang tahun.     

Keluarga Mo memang tidak kekurangan apapun. Tidak peduli seberapa mahal barang tersebut, mungkin hadiah apapun susah untuk disukai oleh Mo Zhenzhong. Yang terpenting adalah rasa hormat kepadanya.     

Meskipun tahu bahwa Mo Zhenzhong tidak akan menyukai segala barang yang diberikannya, namun Gu Xiaoran hanya ingin menunjukkan rasa hormatnya kepada Mo Zhenzhong.     

Gu Xiaoran tidak tahu dengan jelas apa hobi Mo Zhenzhong, sehingga dia tidak bisa memberikan apa yang dia suka. Ketika terpikir dengan luka kakinya, Gu Xiaoran langsung punya ide untuk membeli tongkat kayu untuknya. Tongkat kayu itu terbuat dari kayu pinus di Gunung Cuiyun, dan ini merupakan tongkat yang paling bagus.     

Jari-jari Mo Qing memegang wajah kecil Gu Xiaoran sembari berkata, "Jika sesuatu yang memalukan terjadi hari ini, Gu Xiaoran, kamu harus percaya kepadaku!"     

Kamu harus percaya kepadanya!     

Empat kata tersebut satu per satu terukir masuk ke dalam hati Gu Xiaoran. Saat Gu Xiaoran mengaku bahwa Mo Qing adalah tunangannya di depan media, dia tahu bahwa dirinya sudah terikat dengan Mo Qing. Tidak peduli apa yang akan terjadi di kemudian hati, setidaknya dia dan Mo Qing harus berdiri di pihak yang sama, seolah-olah mereka berada di kapal yang sama.     

Jika Gu Xiaoran tidak ingin jatuh ke dalam sungai dan tenggelam, maka dia harus percaya pada Mo Qing.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran yang berekspresi seolah-olah sudah menganggap maut adalah hal yang biasa. Saat melihat ekspresi Gu Xiaoran yang seperti ini, Mo Qing tidak bisa menahan tawanya, "Jangan khawatir, Papaku masih tidak ingin keluarga Mo menjadi bahan lelucon dan menjadi bahan perbincangan banyak orang. Papaku tidak akan sungguh-sungguh melakukan apapun untuk melukaimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.